Translate

Selasa, 26 Februari 2013

Lambang Gerakan Pramuka


PDF Print E-mail
Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.
                Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.

Bentuk dan Arti Kiasan
                Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka :
1.Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2.Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
3.Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
4.Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
5.Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
6.Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

Penggunaan Lambang
Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.
Gambar lambang gerakan pramuka 


JENDRAL PRAMUKA DAN PENDIDIKAN

JENDRAL PRAMUKA dan PENDIDIKAN

Letjen TNI (Purn) Haji Mashudi lahir di Desa Cibatu, Garut, Jawa Barat, 11 September 1919 adalah mantan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka pada tahun 1978-1993. Lahir dari orang tua yang merupakan wiraswastawan, Mashudi adalah anak keenam dari 11 bersaudara. Ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat dari tahun 1960 hingga 1970.
Dia telah aktif dalam jabatan struktural Gerakan Pramuka sejak 1961, sebagai Ketua Majelis Pembimbing Pramuka Jawa Barat, tatkala dia menjabat Gubernur Jabar (1960-1970). Dia pun sempat menjabat Wakil Ketua MPRS (1967-1972). Kemudian 1974, dipercaya menjadi Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jabar dan ditunjuk menjadi Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka. Lalu sempat menjabat Pjs Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka menggantikan Sarbini (1974-1978). Dalam Munas Gerakan Pramuka di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, 1978, dia terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka hingga 1993.
Lewat sentuhan tangan dinginnya, Gerakan Pramuka berkembang pesat menjadi organisasi kepanduan terbesar di dunia. Kepramukaan juga menjadi dikenal luas di Tanah Air. Tak heran bila akhirnya World Organization of Scout Movement (WOSM) menganugerahi Bronze Wolf Award, penghargaan tertinggi dalam dunia kepanduan. Hanya ada empat orang Indonesia yang tercatat pernah menerima Bronze Wolf Award.
Sosok yang dikenal tegas, disiplin namun akrab ini telah meninggal, seminggu setelah menerima penghargaan khusus dari Komite Kepanduan Asia-Pasifik. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, BandungIa meninggal dunia pada 22 Juni 2005 akibat terkena serangan jantung. Dari pernikahannya dengan Yetty Rochyati, ia memperoleh dua orang anak.
Dia selau berpesan agar berpikir untuk masa depan. Menurutnya orang akan cepat pikun jika selalu berpikir masa lalu. Memiliki prinsip hidup yang sederhana yang ia terima dari ayahandanya Masdan Nataatmadja, yang selalu menekankan tidak akan mewariskan harta tapi akan mewariskan ilmu pada anak-anaknya.
Perkenalan : Pramuka smk garuda nusantara Merupakan Wadah Ekstrakulikeler Di bidang Kepramukaan Di  Smk garuda Nusantara dengan Nama Ambalan Gajah Mada - Srinararya